Rabu, 23 Maret 2011

Biarkan Cinta Memilih

Hatiku, Oh Hatiku

Pisces : kamu harus tentukan, apakah mau lanjut atau mau sahabatan?
Meskipun sekarang nggak ada apa-apa, tapisuatu saat bisa
berubah kan ??
si dia : dia mau lebih dari sekedar sahabat, tapi…sebenarnya dia sudah
punya gebetan lain.


Haaaahhhh… Possa menarik nafas panjang. Sebenarnya dia nggak begitu percaya pada ramalan, tapi kok kali ini terlalu cocok, atau bisa disebut sebagai kebetulan?
Gadis manis ini, Maripossa Argalin, sekarang lagi duduk di bangku SMA kelas XI. Sama seperti remaja lainnya, Possa lagi kebagian perasaan jatuh cinta.
Kata orang sih, jatuh cinta itu indah. Rasanya… berbunga-bunga gimana gittu. Tapi bukan ini yang dirasakan Possa, dia malah merasa bingung disela-sela jatuh cinta itu.
Tinggi,putih,pintar,cool,tajir,keren,pemain basket,plus ketua osis lagi, perfect deh, itu lah Leo Septa, sering di panggil Septa cwo yang sedang ditaksir Possa, kaka kelas yang selalu didambakan cwe-cwe di SMA tersebut.
“ Seberapa ganteng sih dia, mpe loe segitunya ama dia, Sa??”
Tanya Rasya
“Loe ngejek gue, jadi ceritanya kak Septa ngak ganteng?” kesal Possa
“Enggak. Haha”
“Ya uda, sekarang loe turun dan pulang jalan kaki, kali ini loe gak
boleh nebeng gue!” bentak Possa.
“Up to u deh.” Jawab Rasya
Sesampai di rumah Possa langsung menuju kamar dan beristirahat.

…A’au.. A’au..
Itu artinya ada sms di hape mungil Possa. Possa langsung ngambil hapenya dan melihat siapa yang sms.



Kak L.Septa 
270210-3 pm
Hei, lagi apa nih? Sabtu jadikan nontonnya?

Nggak langsung balas, Possa diam dan merenung Sebagian karena nggak tahu mau balas apa, sebagian karna perasaan dihatinya. Ya, semua itu karna Septa,yang tak lain dan tak bukan adalah cwo yang baru saja sms Possa. Akhirnya jari-jari Possa menekan beberapa tombol dihapenya.

Lagi dikamar aja. Ya, sabtu jadi kok. CU ^^
Sending message.

***
Kembali ke sekolah.

“Possa…!!!” suara yang cempreng membahana itu terdengar jelas ditelinga Possa.
Itulah ciri khas suara sobatnya Possa.Possa menuggu sobatnya berlari ke arahnya.
“Eh, udda baca pengumuman belum? Tentang nulis blog itu, wahh, kayanya asik nih.” Tanya Possa.
“Udah..kenapa? Lo mau ikutan ya?”
“Hmm… mungkin.”
“Ciiieeehhh.. mau curhat tentang Septa lagi ya”. Rasya menggoda Possa, yang mukanya bersemu merah seketika.
Possa dan Rasya sudah lama bersahabat, sebenarnya bukan Cuma Rasya. Ada Lala,Wiki, yang juga sahabat Possa, tapi Rasya lah yang paling dekat dengan Possa.
Berbeda dengan Possa yang cantik,putih,dan pendiam. Rasya hitam manis dan mungil, tapi gayanya yang jutek membuat dia terlihat sedikit tomboy.
“Nggak juga tuh, liat aja ntar.” Kata Possa.
“Eh itu Lala sama Wiki. Ke sana yuk…” kata Rasya.
“Lala…! Wiki…!” suara cempreng Rasya terdengar kembali.


Malamnya, di kamar Possa hanya memandangi kertasnya, yang masih kosong. Dari satu jam yang lalu, belum satu kata pun dia dapat. Possa bingung mau nulis apa buat lomba nulis blog di sekolah.
Dalam rangka Valentine’s Day. Sekolahnya menggadakan lomba nulis blog. Intinya boleh ungkapkan apa aja yang dirasain. Bedanya, lomba ini harus ditulis se-kreatif mungkin. Hadiahnya lumayan, dapat uang seratus ribu dan sekotak coklat… yummy,kan?? Dan Possa berniat ikut, tapi dia belum dapat ide apapun.

***
Sabtu sore.
Mereka,Possa,Wiki dan Septa sedang kesal menunggu Rasya yang dari tadi enggak nongol.
“Duuuhhhh… Rasya mana sihh? Lama banget.” Kesal Wiki sambil melihat jam tangannya.
“selalu aja gini,telat mulu tu anak. Padahal kan filmnya mau mulai.” kata Possa.
Lala yang baru selesai beli popcorn sama cowonya, Gion nyamperin Possa dan Wiki.
“Hhe.. sorry ya telat.” Kata Lala.
“Lo masih mending, liat Rasya dari tadi belum datang juga.” Kesal Wiki.
“Gimana Wik? Rasya uda datang?” kata Septa yang dari tadi hanya sibuk maen game dihapenya.
“Nothing…kak.” Wiki celingukan mencari kalau-kalau sahabatnya itu datang.
Menggambil hape dan Possa segera nelpon Rasya.
“Ras,lo dimana sih? Uda jadi nenek-nenek nih kita nunggu lo.Lo dimana sih.?” Kata Possa dengan nada kasarnya.
“Sabar Sa.Gue lagi di jalan nih. Sabar dikit dong sayang.”
“Cepetan! Filmnya uda mau mulai sayang!” Possa langsung mematikan hapenya.
“Hhm.. gimana kalau gini aja. Lo pada masuk duluan, ntar gue yang nunggu Rasya,yah,yah,yah?” Septa menawarkan diri dengan semangatnya.
Sekilas Lala dan Wiki berpandangan, lalu mereka memandangi Possa. Possa yang hanya menganggukan kepala yang artinya setuju.

“Hhm… ok deh,tolong ya ,Sep. Thanks.” Kata Wiki
Mereka berempat pun masuk duluan. Untung nggak agak lama Rasya datang dan masuk bareng Septa. Mereka duduk berdua di depan Possa dan yang lain. Ada sesuatu yang timbul dihati Possa saat itu…dan hape Possa berbunyi.

Kak L.Septa 
300210-7.54 pm
Sa,thanks ya bwat tiket gratisannya hari ini, sering-sering
aja hehehehe
nice 2 hav fren like u ^^

Acara nonton kali ini disponsori oleh Possa. Dia dapat beberapa tiket gratis dari tantenya yang bekerja di LSM anak-anak.
Lala ngajak Gion, cowoknya. Wiki sama Rasya nggak ada gebetan. Dan Possa pasti ngajak Septa.
Septa yang jadi ketua osis memang kenal dan akrab sama Possa,Rasya,Lala dan Wiki yang juga penggurus osis disekolahnya.
Possa kembali mengingat kejadian sore tadi. Saat Septa menawarkan diri menemani Rasya,mengantarkan Rasya membeli barang di lantai dasar, padahal mereka lagi makan di food court paling atas. Lalu saat Septa berjalan disebelah Rasya dan akhirnya ketika Septa menawarkan diri menggantar Rasya pulang, padahal rumah mereka berbeda arah yang sangat jauh.
Possa melihat kembali sms dari Septa.

Nice 2 hav fren like u ^^

Fren?. Entah kenapa, satu kata itu sangat menyakitkan perasaan Possa saat ini. Dia sudah lama menyadari sesuatu, tapi dia berusaha untuk tidak yakin dan menyakinkannya… Cuma ada satu cara untuk membuktikannya.

Calling…
Kaka L.Septa 
08181557321



Pembicaraan ditelpon.
“hallo kak..? Tanya Possa
“Iya Sa. Tumben malam-malam nelpon. Ga bisa tidur Ya?
Kata Septa
“Enggak kak, mau iseng aja. Ganggu gak nih?
“Engga kok.Lagi banyak pikiran yah Sa.? Cerita aja”
“Hhm… boleh nanya kak?
“Boleh kok. Nanya apa? PR lagi ya? Hhee” Canda Septa
“Hhm… kaka suka yah sama Rasya?” Tanya Possa gugup
“Ya ampun,dikira nanya apa. Kalo suka,kenapa Sa?
“Gak papa,makasih kak… CU^^” kata Possa yang langsung mematikan dan mengakhiri pembicaraannya. Possa masih kepikiran tentang pembicaraan mereka tadi.

***

Next, pagi hari
Nada cirri khas handphone Wiki berbunyi.
“Wik,gue pusing,lo duluan aja,gue mungkin agak lambat” kata Possa sambil usap-usap kepalanya yang pusing.
“Yah Sa,kok ga turun,sakit apa?
“Gag tau,sakitnya mendadak.Dah”
“Sa,Sa,Sa kok dimatiin? Haduhh” keluh Wiki

Wiki pun berangkat kesekolah bersama Rasya. Diperjalanan mereka asyik membicarakan tentang pameran acsecories yang akan diadakan lusa nanti.

“Rasya…Wiki! Cepetan deh sini!” baru sampai parkir sekolah Lala menyuruh dua temannya mendekat.
“Apa sih La? Rasya penasaran
“Lihat deh” jawab Lala sambil menunjuk madding yang ada didepannya.
“Wow, keren. Possa harus tau nih…” Rasya berkata senang.
“Iya.iya…” dua temannya menyetujui usul Rasya.
“Gue hubungin deh.” Rasya mengeluarkan hapenya dan menghubungi Possa.
“All’o…” jawab Possa dengan suara manjanya.
“Hay Sai, suara lo uda kaya nenek-nenek gitu sih.”
Wiki membuat isyarat tanpa kata, agar Rasya memakai Loud speaker. Rasya pun mengganguk.
“Possa…” teriak Wiki dan Lala
“hy Guys…” Possa tersenyum kembali mendengar suara
temannya.
“Selamat ya. Lo menang lomba blog itu, lo emang keren Sa.”
“hah? Masa sih?” ada nada tak percaya pada suara Possa yang masih lemah.
“Iya,tapi jangan lupa ya. Coklatnya bagi-bagi.”
“pasti…pasti”
“Uangnya juga…” canda Rasya
“Kalian pada mau ngerampok gue ya?”
“hahahah…”
“Eh,tapi si Septa oke juga ya…” Kata Wiki tiba-tiba
“loh. Kenapa?” Possa heran, kenapa temannya ngomong gitu
“Buktinya dia bisa bikin lo menang. Dia kan insprirasi lo.?”
Kata Wiki
“Hhm…iya juga sih.”
“Ya udah Sa. Lo cepat sembuh ya.”
“Thanks Wik. Kalian semua juga makasih, ya…”
“Lo uga jangan sedih terus ya. Maafin gue… gue nggak tahu bahwa Septa kemaren…trus sekarang kami…” kata Rasya
"Lo nggak salah kok, Sya. Itu hak dia suka sama siapa. Tapi, gue seneng, cewek itu loh, my best friend, bukan orang lain. Dan gue lega, gue uda tau dari dia langsung. At least gue nggak perlu nebak-nebak perasaan gue lagi…” Possa tersenyum. Walau tahu ketiga temannya itu nggak bisa lihat dia.
“Udah ah, jangan ngomongin Septa lagi. Gue mau baca blog lo nih.” Kata Lala semangat
“Iya nih. Oke deh. Udah dulu ya, Pos. Dahh…” sambung Wiki
“cepat sembuh, ya sayang. Kangen nih ga ada lo.” Kata Rasya
“Ntar pulang sekolah kita ke sana ya…” kata Lala
“ok. See you, Guys…thanks ya…”
Dan akhirnya, biarkan cinta menemukan jalannya sendiri, dengan caranya yang indah, menuju hati.
I love u, my friends.
Mmmuuuaacchh… ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar